• Facebook
Comments


Planet Mars, 2 miliar tahun yang lalu kemungkinan punya samudera dingin membeku. (universetoday.com)


Banyak ilmuwan memperkirakan bahwa Mars, planet yang saat ini dingin dan sangat kering, dulunya memiliki samudera yang penuh air di permukaannya. Namun demikian, bukan berarti planet tersebut sebelumnya merupakan kawasan tropik.

Dari laporan yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience, astrobiolog Alberto Fairyn dan rekan-rekannya dari SETI Institute and NASA Ames Research Center menyebutkan bahwa Mars lebih buruk dari perkiraan.

Absennya phyllosilicate di kawasan dataran rendah di bagian utara planet Mars mengindikasikan bahwa samudera yang pernah ada di sana merupakan samudera dingin, dan kemungkinan berbatasan dengan gletser yang membeku.

Dikutip dari Universe Today, 4 September 2011, phyllosilicate atau lapisan silicate merupakan kelompok mineral yang penting, termasuk mica, chlorite, serpentine, talc, dan mineral lumpur. Di planet Bumi, zat tersebut umumnya ditemukan di sedimen bebatuan yang terbentuk akibat adanya laut.

Meski di kawasan utara tidak dijumpai, lewat spectrometer yang dipasang di pesawat ruang angkasa, mineral itu sendiri ditemukan di kawasan khatulistiwa planet Mars.

Tertarik dengan jauhnya perbedaan mineral yang ditemukan di Mars, Fairyn dan timnya melakukan studi lebih lanjut. Menggunakan model geokimia dan klimatik baru, disimpulkan bahwa samudera di kawasan utara planet itu kemungkinan nyaris beku, dengan sebagian besar di antaranya diselimuti es.

Studi yang dilakukan oleh Fairyn dan rekan-rekannya berbeda, namun lebih tepatnya, menggabungkan dua teori sebelumnya seputar masa lalu planet Mars. Teori pertama, planet itu dingin namun kering dan hadirnya air di planet Mars hanya sesaat, tepatnya di kawasan khatulistiwa.

Teori kedua, planet itu pernah memiliki iklim hangat dan basah serta memiliki sungai, danau, dan laut selama periode yang cukup panjang. Namun, temuan baru ini menunjukkan bahwa Mars dahulu kala dingin, namun memiliki samudera yang serupa dengan kutub utara Bumi.

Fairyn menyebutkan, penelitian lebih lanjut sedang dipersiapkan, termasuk menjalankan tes menggunakan model temperatur yang lebih rendah serta mencari kawasan pesisir yang kemungkinan terkena dampak adanya gunung es.

Langkah ini memang akan sangat sulit karena sebagian besar bukti dipastikan terkubur oleh sedimen baru dan muntahan volkanik. Namun demikian, Fairyn yakin bahwa model yang ia buat akan mampu menuntaskan perdebatan panjang seputar sejarah planet merah itu. (umi)•





VIVAnews
[...]

Categories:
Comments

Menurut ilmuwan, kumpulan materi sisa tumbukan Bumi yang baru terbentuk dan benda langit seukuran Mars 4,5 miliar lalu membentuk bulan. Apa jadinya jika tak ada bulan?


Kehidupan akan dipenuhi migrasi dan sikulis siang-malam akan lebih pendek siklus. Pasang besar yang dihasilkan bulan akan meluluhlantakkan blok kimia pembangun kehidupan dari tanah ke laut.

Selain itu, gelombang besar tersebut juga akan membantu ‘membangkitkan sup primordial,’ papar profesor fisika Neil Comins di University of Maine.



Gravitasi bulan membantu memperlambat rotasi bumi dari sehari enam jam lebih awal menjadi 24 jam.

Tak hanya itu, gravitasi bulan juga membantu menstabilkan kemiringan sumbu Bumi serta menenangkan musim. Bentuk-bentuk kehidupan di Bumi tanpa berbulan akan memiliki pola aktivitas yang berbeda karena siang dan malam yang pendek, lanjut Comins.


Makhluk-makhluk yang tinggal di Bumi pun harus lebih sering bermigrasi untuk mengatasi perubahan iklim yang ekstrem. Tak adanya bulan juga akan mempengaruhi kehidupan dengan cara yang kurang penting. Termasuk, Anda tak bisa menikmati es krim beku.









[...]

Categories:
Comments

Adu tanding antara angkasa luar antara Amerika Serikat dan Uni Soviet telah lama berakhir. Namun Rusia, pecahan terbesar Uni Soviet, melanjutkan tradisi penjelajahan langit. Sebuah perusahaan swasta di negara tersebut bahkan berencana membangun hotel pertama di luar angkasa.
Hotel luar angkasa Rusia 3

Rencana pembangunan hotel di luar Bumi -- 217 mil dari Bumi -- itu diumumkan 15 Agustus 2011 lalu. Hotel tersebut bisa melayani tujuh tamu dalam empat kabinnya. Tiap kabin memiliki jendela besar, agar para tamu bisa memandang Bumi yang kebiruan dan berotasi.

Jangankan tinggal, menuju ke hotel tersebut adalah sebuah petualangan. Butuh waktu dua hari mengangkasa menggunakan roket Soyuz. Ini tentu saja menjadi perjalanan liburan yang supermahal. Lima hari menginap, tamu harus merogoh kantong dalam-dalam, antara 100 ribu sampai 500 ribu poundsterling.

Hotel atau stasiun luar angkasa komersial ini belum punya nama. Rencananya ia akan dioperasikan mulai tahun 2016. Menurut pembuatnya, stasiun itu akan jauh lebih nyaman dari pada Stasiun Luar Angkasa Internasional yang digunakan para astronot dan kosmonot.

Dalam kondisi non-gravitasi, para pengunjung bisa memilih, tidur secara horizontal atau vertikal. Sementara, air mandi akan diatur sedemikian rupa agar tidak mengalir ke tempat yang tak seharusnya. Sebab, tanpa gravitasi, air bisa mengalir ke segala arah. Sementara di stasiun luar angkasa, para penghuninya harus membersihkan diri dengan spons mandi.
Hotel luar angkasa Rusia 2

Para wisatawan tajir yang mampu membayar akan didampingi kru berpengalaman yang bertugas menghangatkan makanan -- yang disiapkan di Bumi dan dikirimkan ke hotel itu menggunakan roket.

Pengelola hotel ruang angkasa berencana menyajikan makanan yang lebih baik: daging pipi sapi dan jamur liar, kedelai tumbuk, sup kentang, dan makanan penutup, plume compote. Alih-alih makanan beku seperti yang dikonsumsi para astronot dan kosmonot.

Es teh, air mineral, dan jus buah juga akan disediakan. Namun, konsumsi alkohol dilarang keras. Sementara, penyiraman toilet akan menggunakan udara, bukan dengan air.

Semua limbah yang dihasilkan akan didaur ulang. Demikian pula dengan udara -- yang akan disaring untuk menghilangkan bau dan bakteri, lalu dikembalikan ke kabin.

Sergei Kostenko, kepala eksekutif Orbital Technologies yang akan membangun hotel itu, menjamin tempat rekreasi yang mereka bangun tidak akan mengingatkan pada Stasiun Luar Angkasa Internasional. "Sebuah hotel harus nyaman dan dimungkinkan melihat Bumi melalui jendera besar," kata dia, seperti dimuat Daily Mail.

Tak sembarang orang bisa singgah di hotel ini. "Hotel ini ditujukan untuk para jutawan dan orang yang bekerja di perusahaan swasta yang ingin melakukan penelitian di luar angkasa.'

Para tamu juga dimungkinkan untuk menjadi tuan rumah bagi tamu tak terduga. Perusahaan berencana mengoperasikan hotel itu sebagai lokasi penyelamatan darurat bagi astronot Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengalami krisis. (eh)
Hotel luar angkasa Rusia 4




• VIVAnews
[...]

Categories:
Comments

Headline

London – Fenomena ini jelas bukan kejadian yang bisa ditemui tiap hari. Pasir waktu mulai habis bagi bintang pusat nebula planet berbentuk jam pasir ini. Seperti apa?

Bersama sisa bahan bakar nuklir, pemandangan menakjubkan fase penutupan MyCn18 atau yang lebih dikenal sebagai Nebula Jam Pasir ini terjadi di lapisan luar yang dilepaskan. Nebula ini terletak delapan ribu tahun cahaya dari Bumi di selatan rasi bintang Musca.
Pemandangan menakjubkan ini merupakan bagian inti bintang serupa matahari yang sedang dalam proses menjadi bintang putih kerdil yang lebih dingin. Astronom menggunakan teleskop Hubble Space guna mendapat serangkaian gambar nebula planet ini pada pertengahan 1990-an, termasuk gambar mata menakjubkan ini.
Cincin menyala menakjubkan menjadi garis luar dinding jam pasir. Ketajaman gambar Hubble ini jelas mengungkap detail mengejutkan proses tersebut.
MyCn18 ditemukan Annie Jump Cannon dan Margaret W Mayall selama risetnya untuk Henry Draper Catalogue, ensiklopedia bintang astronomi yang disusun antara 1918-1924.
Berkat kemajuan teknologi seperti ditulis Dailymail, ilmuwan Raghvendra Sahai dan John Trauger dari Jet Propulsion Laboratory berhasil menangkap gambar menakjubkan ini pada Januari 1996.


dailymail.co.uk
[...]

Categories:
Comments

Sebetulnya ada sembilan negara lagi yang juga terancam.



Bencana tak hanya datang dari Bumi, seperti banjir, gempa, tsunami, atau gunung meletus. Tapi ada juga ancaman malapetaka yang berasal dari luar angkasa: tubrukan asteroid.

Para peneliti dari University of Southampton membuat tabel negara yang diperkirakan akan terkena dampak terburuk dalam peristiwa tubrukan asteroid. Ada dua alasan mengapa negara-negara tersebut masuk "kategori paling terancam". Yakni, potensi banyaknya korban dan kerusakan infrastruktur yang bisa membuat negara itu lumpuh sehingga hampir tak mungkin kembali pulih.

Negara-negara maju mendominasi daftar. Inilah daftar 10 negara paling berisiko: China, Indonesia, India, Jepang, Amerika Serikat, Filipina, Italia, Inggris, Brazil,dan Nigeria.

Namun, bukan berarti negara yang tak masuk daftar berarti bebas sepenuhnya. Swedia, misalnya, negara ini juga berpotensi mengalami kerusakan infrastruktur parah.

Negara yang paling parah mengalami dampak hilangnya populasi penduduk adalah AS, China, Indonesia, India, dan Jepang. Sementara, negara dengan potensi kerusakan infrastruktur terbesar adalah Kanada, AS, Jepang, dan Swedia.

Dari mana kesimpulan ini dihasilkan? Para peneliti menggunakan perangkat lunak (software) yang disebut NEOimpactor, ‘NEO’ adalah singkatan dari Near Earth Object programme.

"Ancaman Bumi ditabrak asteroid telah diterima sebagai ancaman bencana alam terbesar yang dihadapi umat manusia," kata Nick Bailey, ilmuwan University of Southampton yang mengembangkan perangkat lunak NEO, seperti dimuat Daily Mail, Rabu 29 Juni 2011 malam. "Konsekuensi kehilangan populasi manusia dan kerusakan infrastruktur sangat besar."

Ditambahkan dia, sejarah mencatat bencana akibat asteroid. "Hampir 100 tahun lalu, di wilayah terpencil dekat Tunguska menjadi saksi mata bencana saat obyek yang tak seberapa besar (diameter sekitar 50 meter) meledak di udara," kata dia. "Untung saja di sana hanya ada hutan. Jika meledak di London, misalnya, lain ceritanya, segalanya musnah."

Bailey menjelaskan tujuan penelitian yang dilakukan pihaknya adalah untuk memberi peringatan dini -- agar setiap negara -- khususnya yang berisiko tinggi -- melakukan mitigasi. Sementara, menurut DailyGalaxy.com, asteroid berdiameter 12 mil berpotensi memusnahkan kehidupan binatang dan tanaman. Seperti asteroid yang bertanggungjawab memusnahkan populasi dinosaurus 65 juta tahun lalu. Kala itu, asteroid berdiameter 10 mil menghujani Bumi, 25.000 batu dalam satu jam. Kekuatannya 100 megaton, atau sama dengan satu bom Hiroshima untuk semua orang di planet ini.

Pasca megabencana itu, Bumi terhindar dari tragedi serupa karena medan gravitasi Yupiter melindungi Bumi dari paparan batu luar angkasa.








Sumber:vivanews.com
[...]

Categories:
Comments


Alam semesta terdiri dari bintang dan planet yang tak terhingga jumlahnya. Sebagian berukuran lebih kecil dari planet kita, namun yang jumlahnya lebih besar, jauh lebih banyak. Sifat dan massa planet-planet yang tersebar di seluruh jagat raya juga berbeda-beda. Berikut ini beberapa planet yang paling aneh dan unik yang telah ditemukan astronom.

1.Planet WASP-12b


Planet WASP-12b adalah planet paling panas yang pernah ditemukan. Suhu permukaannya mencapai 3.200 derajat Celcius. Letaknya 870 tahun cahaya dari bumi. Foto: ESA/NASA 

2.Planet OGLE-2005-BLG-390L b

Planet OGLE-2005-BLG-390L b adalah planet yang terdingin dan terjauh jaraknya dari bumi, sekitar 28 ribu tahun cahaya. Foto: ESO 

3.Planet Dubbed TrES-4



Planet Dubbed TrES-4 merupakan planet terbesar yang diketahui hingga saat ini. Ukurannya 1.7 x planet Jupiter. Jaraknya dari bumi sekitar 1400 tahun cahaya. Foto: Jeffrey Hall, Lowell Observatory 

4. Planet Kepler-10b

Planet Kepler-10b, hingga saat ini di ketahui sebagai planet terkecil di luar sistem tata surya. Planet kerdil ini ditemukan pada Januari 2011. Foto: NASA 

5. Planet Epsilon Eridani b



Planet Epsilon Eridani b jaraknya sangat dekat dengan bumi, hanya sekitar 10.5 tahun cahaya. Sedemikian dekatnya hingga kita bisa mengamatinya dengan teleskop. Foto: NASA, ESA, G.F. Benedict 

6. Planet SWEEPS-10


Planet SWEEPS-10 memiliki kecepatan orbit tercepat. Waktu yang dibutuhkan planet ini untuk sekali mengelilingi bintangnya hanya sekitar 10 jam. Foto: NASA, ESA, A. Schaller (for STScI) 

7. Planet GJ 1214b



Astronom memperkirakan seluruh permukaan Planet GJ 1214b tertutup oleh air. Planet yang besarnya 3 kali ukuran bumi ini terletak sekitar 40 tahun cahaya dari bumi. Foto: David A. Aguilar, CFA 

8.Planet Paltry

Planet Paltry memiliki 3 matahari. Jaraknya dari bumi sekitar 149 tahun cahaya.








Sumber:Haxims.blogspot.com
[...]

Categories:
Comments


Merkurius Mengejutkan
NASA/The Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Car
Pesawat NASA yang mengelilingi Merkurius mengirimkan foto-foto yang mengungkapkan beberapa kejutan mengenai planet terkecil di Tata Surya tersebut.

Menurut ilmuwan Messenger Brett Denevi foto-foto yang dikirim pesawat Messenger membuat ilmuwan bisa melihat Merkurius secara penuh untuk pertama kali. "Mengagumkan, ada dataran vulkanik seluas 4 juta kilometer persegi," katanya. Luas itu nyaris separuh luas Amerika Serikat. Para peneliti memastikan bahwa aktivitas vulkanik yang membentuk lapisan kerak dan permukaan Merkurius.

Hasil pengukuran spektrometer menunjukan level sulfur yang sangat tinggi pada permukaan Merkurius. "Petunjuk ini membantu memahami pembentukan Merkurius," jelas peneliti.


Tentang kemungkinan adanya air di Merkurius--permukaan Merkurius memiliki temperatur rata-rata 450 derajat Celcius--hasil pemindaian pesawat Messenger belum dapat memastikan. Data yang diperoleh pesawat mengindikasikan ada beberapa kawah di kutub yang sangat dalam sehingga bagian dasarnya selalu tertutup bayangan. "Tunggu saja. Uji ilmiah tentang teori itu menggunakan data Messenger segera dilakukan," kata Sean Solomon, pemimpin penyelidikan Messenger.

Messenger juga mendapati bahwa medan magnet Merkurius tidak simetris dengan garis medan manget yang berada sangat utara dibandingkan dengan garis khatulistiwa planet.


Pesawat Messenger (singkatan dari Mercury Surface, Space Environment, Geochemistry, and Ranging) diluncurkan pada Agustus 2004 dan didesain untuk memetakan Mercurius secara lengkap. Messenger mengorbit Merkurius dengan bentuk yang sangat oval. Jarak terdekat dengan Merkurius mencapai 200 kilometer. Saat berada pada posisi terjauh, jaraknya mencapai 15.000 kilometer.

Misi mengorbit Merkurius akan memakan waktu selama 12 bulan. Messenger sendiri sudah mulai mengorbit sejak 17 Maret 2011.










(Sumber: LiveScience, SPACE.com)
[...]

Categories:
Comments


While other bridges just go up and down or stay stationary, these 12 remarkable structures unfurl, tilt, rotate, drop down below the surface of the water and even lay and remove bridges at the push of a button – and then zoom away. These architectural feats include both innovative land-based bridges that move and jaw-dropping mobile military bridge vehicles.

M60A1 Armored Vehicle Landing Bridge

(image via: wikimedia commons)
Armed forces advance across uneven terrain, suddenly coming upon a chasm that their vehicles just can’t cross. What to do? Deploy the awesome M60A1, a vehicle-launched mobile bridge that can span nearly 60 feet. This folding portable bridge is transported by a tank and scissors out to its full length with the help of a hydraulic system.

Custom LEGO Bridge Vehicle

(images via: gadget review, technabob)
A custom LEGO vehicle by Peer Kreuger called the Stilzkin EXT3 Bridge Launcher mimics real military designs like the MTU-72. It first deploys a bridge that it carries on its back, arching it across a chasm; then it crosses the bridge and moves aside so other vehicles can pass. The bridge is then retracted and re-loaded.

Rolling Bridge by Thomas Heatherwick

(images via: boredborg)
Unfurling gracefully from a wheel-like octagon to a flat, usable bridge, this elegant creation by designer Thomas Heatherwick was installed at London’s Paddington Basin in 2004. The eight hinged sections include hydraulic cylinders concealed in vertical posts; the bridge curls until its two ends join to let boats pass.

Hedge Passage: Bruggenhoofd Chabot

(image via: dezeen)
Why do something so simple and boring as cutting a hole through a hedge for a passage, when you could build a temporary portable bridge instead? Bruggenhoofd Chabot was also, unsurprisingly, based on armored military vehicles; it created a shortcut from the street to the garden of the Chabot Museum in Rotterdam.

Inflatable Ball Bridge

(images via: jber.af.mil)
What’s the military to do when a gap is just too broad to span with a conventional bridge vehicle? Inflate a bunch of balls and top them with sections of road, of course. The Lightweight Modular Causeway System was first tested in 2010 and may be used for earthquake response when other structures are damaged.

Portable Bridge Sculpture by Helene Brandt

(images via: helenebrandt)
Sculptor Helene Brandt produces designs heavily inspired by urban architecture, and bridges in particular. The Portable Bridge, completed in 1983, calls to mind a Victorian version of today’s mobile bridge vehicles, with two rolling wheels and a long extension that can function as a walkway over water.

Russian MTU-72 Armored Bridgelayer

(images via: military today)
Trenches and water obstacles won’t stop the MTU-72, an armored bridgelayer introduced by the Soviet Army in 1974. Based on a medium-sized battle tank, this design folds out a horizontal cantilevered bridge, as opposed to a vertical bridge that could easily be spotted by the enemy from far away. It can span a gap of nearly 60 feet and takes just 3 minutes to deploy.

Swing Bridge on the River Tyne

(images via: wikimedia commonsthunderchild7)
Rather than pulling up vertically, like most bascule-style drawbridges, the Swing Bridge over the River Tyne in England rotates from its position spanning the river into a vertical position on its own artificial concrete island, allowing boats to pass on either side. There are many similar swing bridges in use throughout the world, including Government Bridge across the Mississippi River and the Pyrmont Bridge of Sydney, Australia.

Gateshead Millennium Tilt Bridge

(image via: wikimedia commons)
When lowered, the Gateshead Millennium on the River Tyne in England features a curving span for pedestrians and cyclists, supported by cables running from an arch overhead. But when it needs to move aside in order to let ships and boats up to 82 feet tall to pas beneath it, it rotates 40 degrees, taking just about 4.5 minutes to reach its full extension. It’s been nicknamed the “Blinking Eye Bridge” for its appearance during this maneuver.

Corinth Canal Submersible Bridge

(image via: wikimedia commons)
Let’s just say that a really, really, unbelievably tall ship needs to pass through a waterway. So tall, that a traditional drawbridge just wouldn’t cut it. A submersible bridge, like the Corinth and Isthmia Bridges that cross the Corinth Canal in Greece, actually drops down over 26 feet beneath the surface of the water so that boats can pass over rather than under the deck.

Armored Vehicle-Launched Bridge

(images via: army-guidearmedforces-int)
Insanely long, the LEGUAN Armored Vehicle-Launched Bridge can span up to 85 feet, and multiple units can be used to create even longer tandem bridging. It’s fully automatic with electronic controls and it takes just a single operator to lay the bridges in less than five minutes. With a few pieces of extra equipment, it can even be turned into a ferry.

Amphibious Floating Bridge and Ferry System


Other military bridgelayers have to deploy their bridges and then cross them with their own vehicles to get to the other side, but what if they could just zoom right into a body of water? This floating bridge developed by the Indian army can travel on land or in water, using massive flotation devices to keep it aloft so that other vehicles can cross.
[...]

Categories:
Comments

"Kontur itu merupakan lubang, bukan bukit seperti yang tampak di gambar Google Mars."

Google Mars, salah satu layanan pemetaan online milik Google, yang menampilkan foto-foto satelit pada planet Mars telah beroperasi. Para pecinta ruang angkasa dari seluruh dunia menemukan berbagai obyek menarik di permukaan planet itu.

Salah satu temuan terakhir adalah bentuk serupa wajah Mahatma Gandhi yang didapati oleh Matteo Ianneo, pengguna asal Italia. Ianneo, yang mengklaim bahwa ia juga menemukan tumbuhan, terowongan bawah tanah, dan reruntuhan sebuah kota di Mars. Ia menjumpainya di koordinat 33°12'29.82"N and 12°55'51.21"W.

Kawasan itu sendiri dipotret oleh satelit Viking 1 milik NASA pada tahun 1976. Dan dalam sebuah gambar beresolusi rendah, ditemukan bentuk yang menyerupai wajah manusia.

Seperti dikutip dari Space.com, 14 Juni 2011, dalam beberapa hari setelah penemuan, para penikmat astronomi ramai berspekulasi bahwa struktur tersebut merupakan struktur yang dibuat dengan tangan dan dibangun oleh makhluk purba planet itu.

Untuk mengetahui secara pasti apa yang dilihat oleh Ianneo, Jonathan Hill, peneliti asal Arizona State University Mars Space Flight Facility yang memiliki dan mengoperasikan database foto-foto Mars serupa dengan yang dimiliki Google, melacak foto yang dipakai Google untuk menggambarkan kawasan tersebut.



Sebagai informasi, Google menggunakan foto resolusi rendah yang diambil oleh Mars Express Orbiter milik European Space Agency. Untuk itu, Hill menggunakan fto dengan resolusi yang lebih tinggi yang diambil oleh kamera CTX pada Mars Reconnaisance Orbiter milik NASA untuk menghilangkan ilusi optik.


“Dari gambar, kita bisa melihat bahwa kontur itu merupakan lubang, bukan bukit seperti yang tampak di gambar Google Mars,” kata Hill.

Pekan lalu, ‘astronot dari komputer’ lainnya menemukan obyek aneh lain setelah mengunjungi planet Mars lewat Google. Dalam video yang dipasang di YouTube, David Martines mengklaim bahwa ia telah menemukan markas manusia (atau alien) di planet itu.

Ternyata, garis misterius yang sebelumnya dikira merupakan bangunan di permukaan Mars ternyata merupakan artifak yang disebabkan oleh sinar kosmik, sebuah distorsi yang tertangkap oleh kamera saat memotret kawasan tersebut.

Selama ini orang-orang juga mengaku telah menemukan berbagai obyek di permukaan planet Mars. Dengan membuat planet itu bisa dilihat oleh semua orang, Google Mars kemungkinan akan meningkatkan frekuensi temuan aneh-aneh seperti itu.
[...]

Categories:
Comments


Alien planet.jpg

Jika manusia bisa ke sana, ia akan menjumpai lingkungan asing yang berbeda dengan Bumi.

Ada misteri besar yang belum terungkap hingga saat ini. Adakah kehidupan lain di luar Bumi? Apalagi fakta menunjukkan, planet kita bagai noktah kecil tak berarti, dibandingkan isi alam semesta.

Pertanyaan itu mengilhami para ilmuwan mencari kehidupan lain, dan mencari planet-planet mirip Bumi. Salah satu yang terus dipantau adalah planet-planet yang berada di orbit bintang cebol, Gliese 581.

Dan, penelitian terbaru menunjukkan Planet Gliese 581d, yang jaraknya 20 tahun cahaya dari Bumi adalah planet pertama di luar tata surya yang resmi dinyatakan bisa mendukung kehidupan oleh para ilmuwan.

Seperti dimuat LiveScience, 17 Mei 2011, melalui studi model atmosfer terbaru, para astronom menemukan planet tersebut berada di wilayah 'zona bisa dihuni' memiliki kondisi mirip Bumi, termasuk memiliki samudera dan curah hujan. Kesimpulan ini konsisten dengan beberapa model penelitian sebelumnya. Meski tak secara definitif menemukan ada kehidupan di atas sana.

Meski 'mirip Bumi' para ilmuwan berpendapat, jika suatu hari nanti manusia bisa mengirim armada ekspedisi, para penjelajah luar angkasa akan menemukan dirinya berada di sebuah lingkungan yang benar-benar asing, dibandingkan Bumi.

Langitnya merah keruh, bukan biru seperti Bumi. Juga gravitasinya yang dua kali lipat, membuat berat badan siapapun yang berdiri di atasnya menjadi dobel. Tak hanya itu, atmosfer planet itu yang kaya karbondioksida tak bakal bisa dengan mudah dihirup manusia.

Sebuah model komputer baru yang mampu mensimulasikan iklim luar Bumi telah menunjukkan asumsi sebelumnya adalah salah dan dan menegaskan bahwa Gliese 581d adalah planet yang bisa menopang kehidupan.

Para ilmuwan yakin temuan itu dapat membuka jalan untuk penemuan lebih banyak potensi kehidupan di antara bintang-bintang, termasuk beberapa yang aneh dan tak terduga.

Dr Robin Wordsworth, seorang anggota tim dari Institut Pierre Simon Laplace di Paris, mengatakan, ini temuan yang sangat menggembirakan. "Sistem Gliese sangat menggembirakan bagi kita, karena relatif dekat dengan Bumi," kata dia.

"Jadi dengan teleskop generasi masa depan, kita akan dapat mencari kehidupan di Gliese 581d secara langsung."

Sebenarnya tak hanya Planet Gliese 581d yang diincar para ilmuwan. Ada juga Planet Gliese 581g atau dikenal dengan nama 'Dunia Zarmina'.

Tak hanya kemiripannya dengan Bumi yang mencengangkan. Tapi ilmuwan juga menemukan danya sinyal misterius yang dipancarkan dari planet itu. Adalah Dr Ragbir Bhathal, ilmuwan dari University of Western Sydney yang melihat sinyal aneh itu pada Desember 2008 -- jauh sebelum diumumkan bahwa ada planet yang bisa dihuni mahluk hidup di orbit bintang cebol, Gliese 581. Baca selanjutnya di sini
[...]

Categories: