• Facebook
Comments






Los Angeles - Para ilmuwan NASA mendapatkan bukti adanya aliran air di planet Mars. Temuan ini meningkatkan harapan kehidupan bisa muncul di Planet Merah itu.

Gambar terbaru dari satelit Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA menunjukkan gambar gelap, tampak seperti jari yang memanjang ke dataran yang menurun dan kawah-kawah di planet tersebut saat musim panas. Citraini menghilang saat musim dingin melanda Mars.

"Ini adalah bukti terbaik saat ini bahwa ada air yang cair saat ini di Mars," kata pakar geofisika Arizona State University, Philip Christensen, dalam keterangan tim NASA di Washington, seperti diberitakan Reuters, Jumat (5/8/2011).

Para ilmuwan NASA percaya ada air yang cair di Mars, air itu akan sangat asin dan berada di bawah permukaan planet. Itu sebabnya air itu tidak membeku akibat suhu ekstrem di permukaan planet yang dinginnya mencapai -128 derajat Celcius.

"Air ini mungkin mengalir seperti sirup," kata Alfred McEwen, peneliti lain dari Universitas Arizona.

Mereka menekankan, air yang mengalir ini lebih penting keberadaannya ketimbang es. Air yang cair ini lebih mungkin membawa kehidupan dari pada es. Sebelumnya, NASA pernah menemukan ada bekas garis pantai dan tepian sungai di Mars. Ada juga kandungan mineral segar yang menandai pernah ada air.

Gambar terbaru soal air mengalir ini juga mengindikasikan hal serupa bisa banyak ditemukan di daerah katulistiwa atau equator dari Planet Mars. Air yang cair ini kemungkinan besar berada di bawah permukaan tanah karenaAtmosfer Mars sangat tipis sehingga air mudah menguap di permukaan.

Pakar biogeokimia Universitas Indiana, Lisa Pratt, berteori, jika ada mahluk hidup di Bumi yang hidup di bawah tanah, hal serupa bisa saja terjadi di Mars. Tim ilmuwan mengakatan mereka akan meneliti lebih jauh di tujuh lokasi lain di Mars untuk mencari keberadaan air yang mengalir.

"Ini kesempatan pertama untuk melihat sebuah lingkungan di Mars yang mungkin menunjukan proses biologi aktif, kalau memang ada kehidupan masa kini di Mars," kata Pratt.

Fitraya Ramadhanny - detikNews
[...]

Categories:
Comments


detail berita
Satelit UARS kemungkinan besar jatuh ke Indonesia (sumber : Google)
JAKARTA - NASA memperkirakan dua hari lagi atau lusa bangkai satelit UARS akan jatuh ke Bumi.

Kemungkinan besar akan menimpa sebagian besar wilayah Indonesia. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengakui jika satelit tersebut sudah melintasi Indonesia dengan jarak 190 KM diatas permukaan Indonesia.

Bangkai satelit dari Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) yang merupakan satelit buatan memiliki bobot 6 ton, namun bangkai tersebut dikatakan LAPAN tidak berbahaya jika jatuh ke Bumi karena tidak mengandung radio aktif.

Thomas Jamaluddi, Ketua LAPAN mengatakan UARS sudah melintasi Indonesia setiap hari dengan ketinggian hari ini mencapai 190 KM diatas permukaan Indonesia.

"Sekira dua hari lagi UARS akan mencapai ketinggian 120 KM yang dianggap sebagai batas ketinggian kritis, di mana bangkai satelit tersebut sudah mulai terbakar dan akan hancur menjadi beberapa bagian. Setelah itu dalam beberapa menit saja bisa langsung jatuh ke Bumi dan tersebar beberapa ratus KM di sepanjang lintasannya," jelas Thomas saat dihubungi okezone, Kamis (22/9/2011).

Thomas menegaskan jika LAPAN telah memantau kemungkinan besar batas kritis dari satelit tersebut ternyata melintasi Indonesia. Namun dia juga mengatakan jika hal tersebut tidak dapat dipastikan dan bergantung pada aktivitas matahari.

"Jika matahari sedang melakukan aktivitas yang aktif maka maka lapisan atmosfer akan lebih tebal dan akan menimbulkan gesekan yang lebih besar sehingga bangkai satelit bisa lebih cepat tiba di Bumi. Sementara jika aktivitas matahari tenang, maka lapisan lebih tipis dan gesekan semakin kecil, sehingga akan lebih lama sampai ke Bumi," ungkapnya.

Thomas juga menambahkan, pemantauan satelit secara internasional belum bisa menentukan wilayah mana saja yang akan menjadi tempat jatuhnya UARS secara pasti, kecuali beberapa jam sebelum bangkai satelit tersebut jatuh.

Menurutnya hal ini disebabkan karena adanya hambatan udara yang belum bisa ditentukan secara pasti dari jauh hari sebelumnya.











okezone
[...]

Categories:
Comments


Satelit Mati NASA Bakal Jatuh, Warga Diharap Waspada
NASA
NASA memberikan peringatan bahwa The Upper Atmosphere Research Satellite (UARS), satelit yang sudah mati, akan jatuh ke Bumi dalam enam minggu ke depan ini. Kendati begitu, NASA belum bisa memprediksi tanggal yang tepat mengenai jatuhnya satelit ini.

UARS adalah satelit yang diluncurkan pada tanggal 15 September 1991 oleh pesawat luar angkasa Discovery dan diperkirakan masuk Bumi pada akhir bulan ini atau awal Oktober mendatang. Satelit ini sudah tidak berfungsi sejak 14 Desember 2005 dan pada pada dasarnya didesain untuk misi selama 3 tahun.

UARS mengandung senyawa kimia yang diperoleh dari lapisan ozon, angin, dan suhu di stratosfer, serta masukan energi dari Matahari.

Satelit ini memiliki panjang 11 meter dan diameter mencapai 4,5 meter. Seperti dikutip dari TG Daily, meski satelit ini akan menjadi potongan-potongan terpisah saat masuk ke Bumi, tapi tidak semua bagian terbakar di atmosfer.

Risiko menyangkut keselamatan publik dan beberapa bangunan yang mungkin terkena reruntuhan dari UARS sangat tinggi. NASA mengimbau agar pihak-pihak yang menemukan potongan satelit dari ruang angkasa ini menghindar. Semua pihak pun diminta proaktif melaporkan kepada yang berwajib jika menemukan potongannya.

Data terbaru menunjukkan, UARS mengorbit 155 sampai 280 kilometer dengan kemiringan 57 derajat ke arah khatulistiwa. NASA memperkirakan bangkai satelit ini akan mendarat pada suatu tempat antara 57 derajat khatulistiwa ke arah selatan atau 57 derajat ke arah utara.

Bila benda ini tidak terbakar di atmosfer, maka akan menimbulkan kerusakan dan kehancuran yang sangat parah terhadap beberapa bangunan di Bumi.




(Sumber: TG Daily)
[...]

Categories: