• Facebook
Comments

Siang dan malam, sejak dahulu orang akan membedakan waktu dengan melihat matahari, namun apa yang terjadi jika mendung ? tahukah kamu bagaimana orang - orang di zaman kuno menentukan atau mengetahui waktu secara akurat dan pas ?
Sperti di jaman modern ini, Jam ternyata sudah digunakan sejak Jaman kuno, melaui berbagai macam bentuk dan evolusi hingga menjadi jam yang sering kita lihat hari ini

Tahukah kamu?

Kata jam telah digunakan pada abad ke-14 sekitar 700 tahun yang lalu, yang berasal dari bahasa latin yaitu 'clocca'.
Jam tertua yang disebut jam sundial atau jam matahari. Pertama kali digunakan sekitar 3.500 sebelum masehi. Jam ini menunjukan waktu berdasarkan letak matahari, dengan cara memanfaatkan bayangan yang menimpa permukaan datar yang kemudian ditandai dengan jam-jam dalam satu hari.
Orang Mesir sekitar 5.000-6.000 tahun yang lalu mengukur waktu dan membuat kalender dengan menggunakan obelisk.


Jam pasir muncul sekitar 1400SM, berdasarkan peninggalan yang ditemukan di kuburan Amenhoterp I, peninggalannya berupa bejana kecil berisi air yang memiliki lubang di bagian bawahnya yang berfungsi meneteskan air.
  
Jam air ditemukan di Mesir dan diberi nama clepsydra (kleph-sur-druh), pada tahun 1400SM.
Lalu, di Al-jaziri (1136-1206) dibuat jam air yang berbentuk gajah dan bisa menghasilkan suara di tiap jam.
Pada tahun 1950-an dibuat jam digital oleh The Hamilton Watch Co of Lancaster, Pennsylvania, sebagai perusahaan yang pertama kali membuat jam elektrik/digital.

Setelah itu, munculah beberapa brand jam tangan yang masih eksis hingga kini.

ROLEX
Jam tangan jenis ini booming seiring dengan kemunculan film James Bond 007 'On Her Majesty's Secret Service' pada tahun 1969. Di salah satu adegan, Bond yang diperankan oleh George Lazenby memakai jam rolex oyster dalam berbagai aksinya. Karena sangat diminati, dibuatlah jam tangan rolex yang didisain khusus untuk wanita yang dikenal dengan Rolex Oyster Datejust Lady yang terbuat dari stainless steel dengan dua tombol datejust, bertahtakan berlian, dan tahan air.

G-SHOCK
G-SHOCK generasi pertama
Awalnya, Casio sebuah perusahaan jam tangan ternama meluncurkan produk terbarunya G-SHOCK pada tahun 1983. Hingga tahun 1990-an jam tangan jenis G-SHOCK dan line-nya BA BY-G ini jadi banyak digemari terutama oleh para seleb seperti Kanye West, Gabe Kling, Matt Hammer, Spike Lee, Lil' Wayne, Jordin Sparks, Lady Gaga dan Nick Cannon pada red carpet, video clip, hingga event-event fashion yang mereka datangi. Bentuknya yang dedisain unik dengan variasi warna yang beragam, menjadikan jam ini sebagai must-have-accesory.

ODM

Desainnya yang original, unik, dan tidak mudah ditiru, membuat ODM banyak diminati saat ini, terutama di kalangan remaja. Jam tangan digital ini menjadi terobosan baru terutama bagi dunia desain jam dan timekeeping, mulai dari cara pakainya yang menyerupai gelang dan bahan jam yang terbuat dari silikon. Selain itu, warna-warnanya yang menyerupai jelly sangat menarik, dan bisa dipakai cewek ataupun cowok (unisex watch).
terselubung
[...]

Categories: ,
Comments

Tengkorak merupakan bagian menarik dari kerangka, karena mereka memberikan kita gambaran tentang bagaimana bentuk wajah pemiliknya .Bagi mereka yang mempelajarinya, tengkorak juga dapat memberikan banyak informasi tentang diet, ukuran gaya hidup, kesehatan otak,bahkan usia.

Sepanjang sejarah, banyak tengkorak aneh telah ditemukan yang tampak seperti berlawanan dengan semua teori pengetahuan sebelumnya.Kadang-kadang tengkorak tersebut menyebabkan pemahaman yang lebih baik di berbagai bidang, tapi sayangnya selalu ada mereka yang menikmati fabrikas i tengkorak yang tidak biasa untuk menarik perhatian dan juga meraup keuntungan.

Tengkorak - tengkorak palsu (hasil rekayasa) ini diketahui bo'ongnya dengan pengujian ilmiah yang tepat, sehingga kedok palsu mereka sempat menghebohkan dan banyak mengundang cacian

Ini adalah daftar dari tengkorak tipuan, tengkorak palsu, dan praktek-praktek yang tidak biasa atau menyesatkan yang berkaitan dengan fosil tengkorak.


10.Tengkorak Starchild

Tengkorak ini tampaknya ditemukan di Meksiko sekitar 1930 tetapi baru dipublikasikan kepada publik oleh Lord Pye pada tahun 1999. Tengkorak itu diklaim sebagai tengkorak bayi alien atau hasil persilangan hibrida alien-manusia.

Tengkorak bagian bawah yang rusak seperti tengkorak anak kecil,sementara tengkorak bagian atas sangat besar, berukuran 1600mL, 400ml lebih besar dari tengkorak bagian bawah

Pye mengklaim bahwa pengukuran dengan radiokarbon telah membuktikan usia tengkorak adalah 900 tahun dan bahwa para ilmuwan anonim telah mengkonfirmasikan bahwa itu adalah tengkorak alien.
 
Namun, tes DNA independen mengungkapkan tengkorak itu adalah tengkorak penduduk asli Amerika, milik seorang anak yang mungkin memiliki masalah hidrosefalus, atau 'kelainan air-dalam-otak',yaitu gangguan bawaan di mana ada terlalu banyak cairan di tengkorak.

Penderita kondisi ini biasanya mempunyai pertumbuhan ukuran kepala tengkorak abnormal, meskipun obat modern sekarang dapat meringankan tekanan fluida dengan shunts otak untuk mengeringkan cairan yang berlebih.


9. Tengkorak Calveras

Tengkorak ini ditemukan oleh penambang di Calaveras, Amerika Serikat, pada tahun 1866. Itu digunakan oleh Yosia Whitney sebagai bukti bahwa manusia telah hidup di Amerika sejak masa Pliosen (lebih dari dua juta tahun lalu).Tengkorak Itu tampak cukup modern, dan direferensikan oleh banyak kreasionis sebagai bukti bahwa manusia tidak berubah atau berevolusi melalui waktu.

Uji kimia menunjukkan bahwa tengkorak itu jauh lebih baru, dan kisah penemuannya tidak dapat ditemukan dengan kondisi tengkorak itu sendiri, namun Whitney tetap bersikukuh bahwa itu adalah asli.

Hal itu begitu luas diyakini sebagai tipuan yang banyak orang maju ke dep an dan menyatakan bahwa mereka sendiri yang telah menanam tengkorak tersebut dan menjadikannya sebagai lelucon praktis.

Pada tahun 1992,penelitian menggunakan radiokarbon yang meyakinkan menunjukkan usia tengkorak itu sekitar 1000 tahun.

8. Frenologi

Frenolo gi adalah pseudosains Eropa yang digemari pada abad kesembilan belas. Dokter telah mengamati bahwa orang yang otaknya sedikit lebih maju, dan karena itu menonjol, di daerah tertentu memiliki kemampuan mental yang sesuai.
Misalnya, orang dengan lesi (gap) di daerah otak mereka sering tidak dapat berbicara. Hal ini menyebabkan ide bahwa dengan mengukur benjolan sedikit dan tonjolan tengkorak mereka bisa menentukan bentuk data otak dan menyimpulkan tentang kemampuan mental seseorang. Banyak orang menggunakannya untuk menunjukkan bahwa mereka secara intrinsik superior dari orang lain.

Hal ini bahkan digunakan sebagai peramal untuk anak-anak untuk melihat b agaimana mereka akan tumbuh saat dewasa.

Sayangnya, bentuk otak tidak erat sesuai dengan bentuk tengkorak, dan lagi, area otak mengatakan untuk membawa sifat-sifat seperti 'kesadaran' dan 'kesopanan' ini terbukti tidak benar. Namun, frenologi melakukan meningkatkan minat dalam ilmu saraf dan secara tidak langsung menyebabkan pengetahuan ilmiah yang lebih banyak lagi.

7. Manusia Piltdown

Pada tahun 1912 di Piltdown, Inggris, Charles Dawson menemukan sebuah tengkorak aneh yang memiliki campuran yang bikin penasaran anatara fitur manusia dan kera. Dia mengaku itu adalah 'missing link' antara manusia dan kera.Tengkorak ini memiliki wajah atas dan tempurung kepala tinggi dari manusia, namun rahang, panjang miring mirip kera.

Tengkorak itu sebenarnya sebuah tengkorak manusia ditambah dengan rahang orangutan dan diis i dengan gigi simpanse, lalu dibuat kotor dan usang agar tampil lebih kuno.
Sebagai kerangka nenek moyang yang lebih dan lebih manusia ditemukan, manusia Piltdown mulai terlihat lebih dan lebih tidak pada tempatnya.Pada tahun 1953, para ilmuwan menunjukkan secara meyakinkan untuk menjadikannya lelucon. Manusia Piltdown terinspirasi perdebatan paleontologis besar tentang bagaimana manusia berevolusi dan tetap menjadi salah satu tengkorak tipuan paling terkenal.

6. Batavus Genuinus

Pada 1828, sebuah tengkorak aneh dari Pulau Marken di Belanda ditemukan. Meskipun dianggap modern, berbeda dari tengkorak manusia lain dengan dahi miring .

Hipotesis untuk menjelaskan hal ini menjadi sangat banyak teori, yang paling menonjol bahwa penduduk pulau itu sebenarnya bukan homo sapiens tapi hominid yang lebih kuno yang telah berkembang dalam isolasi, dijuluki 'Batavus genuinus. "

Antropolog mencatat bahwa penduduk pulau memang memiliki dahi miring, dan beberapa mengklaim bahwa mereka adalah keturunan modern dari manusia Neanderthal.

Pada tahun 1912, seorang dokter Belanda akhirnya menunjukkan bahwa headwear ketat tradisional yang dikenakan oleh anak-anak Marken adalah apa yang menyebabkan dahi berkembang mirip dengan lereng.

Anak Marken dibesarkan dari pulau itu tidak memiliki dahi miring, dan orang-orang Marken cukup mampu untuk memiliki anak yang sehat dengan manusia lain, menunjukkan bahwa mereka meman g homo sapiens.

5. Pelubangan Tengkorak

Pelubangan adalah praktik yang dilakukan setidaknya sejak delapan ribu tahun yang lalu. Ini melibatkan pengeboran lubang di tengkorak sebagai pengobatan yang berhubungan dengan gangguan, seperti sakit kepala, kejang, dan cacat mental.

Banyak tengkorak dengan lubang hasil metode ini telah ditemukan. Pelubangan tengkorak tidak selalu mengakibatkan kematian, karena banyak tengkorak ini menunjukkan beberapa tingkat penyembuhan yang akan terjadi selama beberapa minggu atau bulan setelah prosedur.

Meski begitu, akan ada banyak kematian karena infeksi.Hari ini pelubangan masih digunakan sebagai pseudosains oleh berbagai orang yang mengaku bahwa dia melepaskan roh-roh atau energi jahat dari kepala sang penderita, bahwa hal itu meningkatkan kesehatan, obat depresi, dan berbagai klaim tidak berdasar lainnya.

4. Tengkorak Raksasa

Militer dikatakan telah mengamankan area yang luas dan melarang masuk siapapun kecuali personel pemerintah. Situs ini disimpan secara rahasia , sampai kemunculan foto helikopter saat terbang di atas kepala.

Foto-foto menunjukkan pekerja mengungkap sebuah tengkorak dengan ukuran yang fenomenal, dan secara bertahap mengungkapkan sisa kerangka raksasa.

Kerangka menjadi terkenal karena email berantai yang memberikan beberapa variasi dari cerita di atas, namun pada kenyataannya, foto-foto diciptakan melalui manipulasi dengan menggabungkan gambar nyata tetapi tidak terkait.


Tengkorak raksasa lainnya telah diajukan, namun semuanya ternyata dipalsukan, kemisteriusan yang salah tempat, menolak pemeriksaan, atau benar-benar telah tengkorak Neanderthal, yang sedikit lebih besar dari tengkorak manusia.

3. Tengkorak Memanjang

Sejumlah besar tengkorak dengan tengkorak panjang atau cacat telah ditemukan di seluruh dunia,yang oleh beberapa kelompok tengkorak ini digembar - gemborkan sebagai tengkorak alien.

Tengkorak bayi relatif lembut dan lentur, dan ada banyak orang yang secara tradisional akan mengikat kepala bayi mereka selama beberapa bulan,yang akhirnya menimbulkan bekas pada tengkorak atau merubah bentuk tengkorak mirip dengan Manusia Marken.

Tengkorak cacat dengan cara ini mendahului sejarah ditulis, dan setiap tengkorak diperiksa dengan tes DNA telah terbukti bahwa tengkorak ini milik manusia modern atau Neanderthal.
Baru-baru ini, di Je rman, Amerika, dan orang-orang asli Australia telah berlatih deformasi tengkorak, dan masih dilakukan di sejumlah kecil sampai hari ini. Hal ini diduga dilakukan untuk alasan estetika atau untuk menunjukkan status sosial, dan jika dilakukan dengan benar, tidak menyebabkan kerusakan otak.


2. Tengkorak bertanduk
Ada banyak klaim dari tengkorak manusia bertanduk ditemukan, namun sangat sedikit yang pernah secara fisik disajikan untuk pemeriksaan independen. Meskipun aneh tumor kulit manusia dapat tampaknya tanduk, mereka bukan bagian dar i kerangka dan lebih mirip dengan kuku dari tanduk benar.

Meski kadang aneh, bahwa tumor di kepala manusia dapat tampat seperti tanduk, dan tumor itu bukan bagian dari kerangka, karena ukurannya yang lebih mirip ibu jari dan tidak seukuran dengan tanduk pada umumnya

Cerita-cerita tengkorak bertanduk mungkin dimulai ketika sejumlah besar tengkorak dilaporkan telah ditemukan di Pennsylvania yang secara misterius menghilang sebelum tengkorak itu dapat dipelajari oleh para ahli. Beberapa cerita bahkan mengklaim bahwa mereka memiliki dua baris gigi atau kekuatan setan.

Meskipun beberapa versi bersikeras bahwa para ahli telah memverifikasi tengkorak bertanduk adalah asli, para pakar yang dilaporkan bahwa klaimnya telah dikutip tidak ada tidak muncul untuk menolak atau memverifikasi pernyataan mereka.

Yang Mirip dengan tengkorak bertanduk adalah tengkorak jambul, yang cukup nya ta dan milik Paranthropus, sebuah genus hominid dengan rahang besar untuk mengunyah biji dan akar. Otot rahang mereka yang kuat diikat di puncak tengkorak, seperti pada gorila jantan modern.


1. Tengkorak kristal

Menurut legenda, tengkorak ini telah beredar di kalangan kolektor dan museum sejak akhir abad kesembilan belas. Mereka dibuat lebih dari 3000 tahun yang lalu oleh bangsa Maya atau Aztec dengan bantuan alien, dan merupakan pusat mysticisms yang aneh. Menyentuh tengkorak ini dapat menyembuhkan Anda dan memberikan kekuatan besar.

Ada 13 Tengkorak kristal , meskipun kita masih belum menemukan dan memverifikai semuanya. Jika Anda memiliki ke-13 tengkorak itu semuanya,menurut legenda anda akan memiliki kekuatan dewa.

Sayangnya, semua tengkorak kristal yang telah diteliti semuanya sejauh ini dibuat di Eropa, yang berusia sekitar 2 abad, sebagian besar lagi jauh lebih muda, dan tidak ada legenda Maya atau Aztec yang berkaitan dengan mereka kecuali yang ditulis berdasarkan apa yang telah telah mengatakan setelah tengkorak yang ditemukan bukan pada bukti arkeologi yang sebenarnya.

Meskipun dibuat dengan indah, tengkorak ini dan legenda yang terkait tidak lebih dari sebuah tipuan yang rumit.

Hal ini masih menjadi misteri apakah mereka semua dibuat oleh satu orang, jika dibuat pertama dan orang lain terinspirasi, atau jika mereka awalnya dimaksudkan untuk dilewatkan sebag ai kenyataan.
terselubung
[...]

Categories: ,
Comments

http://haxims.blogspot.com/
Alat ini yang singkatannya telah secara salah namun kaprah diartikan lain dari sebenarnya. Penciptanya adalah orang Inggris bernama Sir John Harrington. Ia menciptakan alat tersebut pada tahun 1460, akan tetapi masih dalam keadaan yang primitip, karena keadaannya yang belum lengkap. Orang lain kemudian meneruskan idenya. Mereka itu adalah Mr Cummings pada tahun 1775 dan mereka ini sudah dilengkapi dengan alat penyiram kotoran, serta didaftarkan hat patent-nya pada abad ke - 18. Hak petent untuk tangki airnya dipegang oleh Mr Beachman, yang diciptakannya pada tahun 1782.

http://7wolu.blogspot.com/

kalo sejarahnya, begini sejarah terciptanya closed

Sekitar tahun 3000 -1500 SM di ibukota Hindustan, Mohenjodaro, dibuat saluran air dan kloset yang mempunyai saluran pembuangan. Akan tetapi, bersamaan dengan hancurnya peradaban Hindustan, kloset itu pun ikut menghilang karena tidak bisa bertahan sampai zaman berikutnya. Lalu waktu pun berlalu…

Pada tahun 1371 di London, Inggris, dibuat UU (Undang-Undang) yang berbunyi "Barang siapa membuang tinja dari jendela, harus membayar denda sebesar empat shilling". Walaupun begitu, tetap saja ada orang yang diam-diam membuang tinja. Ternyata bukan hanya seorang, tapi semua orang membuang tinja tanpa peduli dengan peraturan yang sudah ada. Jadi, kalau sedang berjalan santai di kota London, jangan kaget kalau tiba-tiba ada tinja yang jatuh dari langit.

Apa se babnya? TANYA KENAPA!?

Sebabnya adalah London merupakan ibukota besar. Sejak dulu, orang berbondong-bondong datang ke London untuk mencari pekerjaan. Akibatnya, tak ada lagi lahan untuk tempat tinggal. Untuk mengatasinya, dibangunlah gedung-gedung tinggi di kota London (rumah susun). Pada waktu itu, kloset dengan saluran pembuangan air belum ada. Jadi, orang-orang London menggunakan "close stool" (pispot dengan tempat duduk). Tinja ditampung dalam pispot, kemudian orang-orang harus membawa pispot tersebut keluar gedung untuk membuang tinja ke parit atau ke tempat-tempat lain yang diinginkan. Banyak penghuni gedung rumah susun yang tinggal di lantai atas mengeluh, karena tiap hari mereka har us keluar gedung, naik turun tangga untuk membuang isi pispot. Terkadang isi pispot dirasa terlalu berat, kadang-kadang ada yang tak sengaja menjatuhkan isi pispot di tangga atau lantai gedung. Karena bosan dan repot, akhirnya mereka membuang isi pispot lewat jendela. Walaupun sudah dibuat peraturannya, cara macam ini tetap tidak berubah. Kemudian tinja-tinja yang tersebar di luar gedung dan di berbagai ruas jalan di kota London, dibiarkan begitu. Penghuni kota London mengandalkan petugas kebersihan yang datang untuk mengangkut sampah setiap tiga minggu. Hingga tiba-tiba penyakit pes yang mengerikan mewabah di London dan menewaskan banyak orang. Walaupun begitu, tetap tak ada perubahan. Tak terpikir di benak mereka kalau penyebab utamanya adalah lingkungan yang kotor.

Dua ratus tahun berlalu sejak UU pembuangan tinja dibuat, tapi kota London tetap dipenuhi sampah, tinja dan bau tak sedap. Hingga akhirnya pada tahun 1596, Sir John Harington menemukan kloset bilas. Tapi Ia hanya membuat dua kloset bilas (satu terpasang di rumahnya, satunya lagi di kediaman Ratu Elizabeth 1). Namun kloset beliau masih menggunakan bejana untuk menampung tinja, sehingga bau tak sedap masih jadi masalah. Meskipun demikian, kloset Harington merupakan kloset bilas modern pertama di dunia. Kemudian Cummings memperbaiki temuan Harington. Cummings menemukan kloset bilas yang tidak bau "valve closet". Kenapa tidak bau? TANYA LAGI KENAPA!? Karena kloset ini menggunakan air sebagai penghalang supaya bau tidak menyebar. Tapi (masih ada tapinya), saluran pembuangan air pada kloset bilas Cummings digunakan rakyat London untuk membuang sampah sehingga saluran itu tersumbat. Lalu terjadilah peristiwa menakutkan. Kota London diserang wabah kolera sampai tiga kali (tahun 1849 menewaskan 14,000 jiwa, tahun 1854 menewa skan 10,000 jiwa dan 1866 memakan korban 5,000 jiwa). Lingkungan yang kotor menjadi salah satu penyebab utamanya. Dengan terjadinya wabah kolera ini, penghuni kota menyadari pentingnya fungsi saluran air bawah tanah. Setelah memeriksa saluran-saluran air bawah tanah, para petugas kebersihan menemukan kerusakan di sana-sini dan tumpukan-tumpukan sampah yang menyumbat saluran air. Maka diputuskan untuk segera memperbaiki dan membuat saluran-saluran air bawah tanah yang baru. Tahun 1865, saluran-saluran air bawah London baru mulai berfungsi lagi.

Lima ribu tahun telah berlalu sejak zaman Mohenjodaro. Di kota London telah dibuat saluran air bawah tanah yang disambungkan ke kloset bilas. Menjelang tahun 1870, kloset bilas makin berkembang berkat saluran air bawah tanah yang dibangun dengan kokoh. Lalu tahun 1889, Bostell membuat kloset bilas yang disebut "wash-down" seperti yang ada sekarang. Akhirnya, kloset bilas yang dulu pernah ada di zaman Hindustan dan menghilang, kini telah kembali..
terselubung
[...]

Categories: ,
Comments


Galaksi Bima Sakti tempat Bumi berada ternyata memiliki banyak planet 'fakir'. Sejumlah planet ini terus berkelana di luar angkasa, bukan di sebuah bintang.

Ilmuwan dari Stanford University memperkirakan ada lebih banyak 'planet nomad' dibanding bintang di Bima Sakti. Hasil studi terbaru memberi bukti keberadaan dua planet nomad di tiap sekuens utama bintang di Bima Sakti.
Jika terbukti, pengelana ini mampu mengubah teori mengenai pembentukan planet dan pemahaman manusia mengenai asal muasal kehidupan.
"Jika planet nomad ini cukup besar dan memiliki atmosfer yang cukup tebal, planet ini bisa memiliki cukup panas agar kehidupan bisa muncul," kata kepala studi Louis Strigari seperti dikutip UPI.
Hingga kini, belum ad a yang tahu bagaimana badan-badan ini bisa terbentuk. Beberapa planet nomad sendiri seperti terlempar dari tata surya namun hasil riset memastikan tak semuanya seperti itu.
UPI
Misteri Dunia Unik Aneh
[...]

Categories: ,
Comments

Lidah buaya, mengandung banyak gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Komponennya dengan bentuk gel yang sebagian besar adalah air mencapai 99.5% jumlah total, serta dengan total padatan terlarut hanya 0,49 %, lemak 0,067 %, karbohidrat 0,043 %, protein 0,038 %, vitamin 0,49 %, vitamin C 3,476 mg (Furnawanthi, 2002). Sedangkan kandungan gizi yang tinggi di dalamnya adalah vitamin C.
http://health-alternativemedicine.com/wp-content/uploads/2011/08/benefits-of-Aloe_vera.jpg

Berikut beberapa kandungan lidah buaya dan manfaatnya:

1. Mengurangi gula dalam darah
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah. Selain itu, Menurut Ayurveda, pengobatan tradisional India, manfaat lidah b uaya telah hipoglikemik. Yaitu dapat mengurangi glukosa darah (gula dalam darah) pada orang dengan diabetes.
2. Obat antiseptic & obat luka bakar
Tanaman lidah buaya daun dan akarnya mengandung saponin dan flavonoid, di samping itu daunnya mengandung tanin dan polifenol (Hutapea, 2000). Saponin ini mempunyai kemampuan sebagai pembersih sehingga efektif untuk menyembuhakan luka terbuka, sedangkan tanin dapat digunakan sebagai pencegahan terhadap infeksi luka karena mempunyai daya antiseptik dan obat luka bakar. Flavonoid dan polifenol mempunyai aktivitas sebagai antiseptic (Harborne, 1987).

3. Obat pencahar
Karena lidah buaya lateks (kuning jus diekstraksi dari lapisan luar daun) mengandung molekul dengan efek pencahar yang kuat (disebut "anthranoids"), tanaman bisa efektif dalam kasus-kasus sembelit. Manfaat ini juga diakui oleh WHO dan ditunjukkan dalam beberapa penelitian.
4. Regenera si kulit
Kaya antioksidan (flavonoid, vitamin C, beta-karoten), lidah buaya akan memiliki anti-penuaan. Sebuah studi yang dilakukan di Turki 2009, menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu regenerasi jaringan kulit. Selain itu dapat memudarkan bekas luka dan garis garis putih/merah akibat kehamilan atau strecth mark, merawat luka kecil akibat teriris pisau dan tergores serta memudarkan bintik-bintik kehitaman pada kulit.
5. Membantu pencernaan
Penelitian telah menunjukkan gel lidah buaya mampu mengusir dan membinasakan racun dan bahan asing lainnya yang biasanya menempel pada usus. Racun dan benda asing yang menempel pada usus sangatlah berbahaya sebab mengakibatkan akumulasi limbah sehingga dapat memblokir salura n usus dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Manfaat lidah buaya adalah dapat menghilangkan limbah dan membantu dalam pengaturan asam. Hal tersebut dapat mencegah Anda dari menderita gangguan pencernaan dan juga dapat membersihkan darah serta meningkatkan sirkulasi normal.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX6uVT4YxZ5nBJAggzujJRUpeH6gsnNClM5Tspx-OZNaQpTiCf43ItZO_oHcBCra9hxmWRvDevRB60t4GBjKzP476gJa88uZLPqbfhelG6P24r8Te8iHfF2LqB2pHX3K5PttyidjO6qy6l/s1600/aloe_cross_cutpg.jpg 
terselubung
[...]

Categories: , ,
Comments



Seseorang yang mengaku setia kepada kelompok peretas (hacktivist) anonim atau Anonymous, mengaku telah meretas situs penyedia aborsi di Inggris.
James Jeffery hadir di Pengadilan Kota London, pada hari Sabtu (10/03/12) waktu setempat untuk mengakui dua pelanggarannya atas Undang-undang Penyalahgunaan Computer (The Computer Misuse Act).
Pria berusia 27 tahun ini ditangkap pada Jumat silam, setelah menjebol situs Dinas Penasehat Kehamilan Inggris yang memiliki sekitar 40 klinik di seluruh Inggris.
Menurut James Jeffery, situs tersebut tidak memiliki akses untuk memberikan informasi medis pada wanita yang menca ri bantuan 'perawatan'.
Dan ia mengaku telah berhasil mencuri sekitar 9.000 data yang berisi catatan 'pasien' yang telah memanfaatkan 'layanannya' di website tersebut.
Pihak keamanan terkait telah melakukan tindakan preventif guna mencegah data-data tersebut bocor ke khalayak umum.
Sebab akan menjadi sesuatu yang memalukan jika data pasien kliknik aborsi tersebar ke publik. Dan masayarakat bakal mengetahui siapa-siapa waniya di Inggris yang pernah melakukan aborsi.

edyworld.blogspot.com
[...]

Categories: ,
Comments

Kawasan situs Talun mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Potensi yang dimiliki meliputi sektor tinggalan budaya dan keadaan alam. Peluang pengembangan wisata dapat dilakukan secara terpadu antara wisata budaya dan wisata hiburan. Dalam pengembangannya perlu skenario dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Abstract

The site area of Talun has potential for developed as tourism destination. That potential comprises cultural remain and landscape. Opportunity to develop of tourism to do integrated between cultural tourism and comfort tourism. To develop must have scenario with consider strength, weaknesses, opportunities, and threats.

Kata kunci: pengembangan, wisata, budaya, telaga, kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman

Pendahuluan
Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang berada di daerah pantai utara. Wilayah Kabupaten Subang luasnya 2.051,76 km² terbentang pada posisi 6° 1" – 6° 49" LS dan 107° 31" – 107° 54" BT. Kondisi geografis terdiri dari dua wilayah yaitu di utara merupakan pedataran rendah yang langsung mengarah ke Laut Jawa dan wilayah selatan merupakan pedataran tinggi bergunung. Wilayah utara cenderung merupakan kawasan sentra perdagangan. Hal ini karena wilayah itu dilintasi jalur pantura yang merupakan salah satu jalur paling sibuk di Pulau Jawa. Di wilayah ini terdapat dua kota kecamatan yaitu Ciasem dan Pamanukan. Wilayah selatan merupakan sentra perekonomian yang berbasis pada sektor agraris. Subang wilayah selatan banyak terdapat area perkebunan seperti karet dan teh. Di samping itu Subang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil buah nenas yang dikenal dengan nama nenas madu. Nenas madu dapat ditemui di sepanjang Jalancagak yang merupakan persimpangan antara Wanayasa - Bandung - Sumedang dan Kota Subang sendiri.
Wilayah selatan Subang juga merupakan kawasan wisata khususnya wisata alam yang didukung dengan wisata agro. Di antara perkebunan teh di daerah Ciater, terdapat objek wisata sumber mata air panas. Selain itu juga terdapat wisata alam air terjun Curug Cijalu yang terletak di daerah Sagalaherang dan Curug Cileat di Kecamatan Cisalak (http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Subang). Potensi wisata di wilayah selatan ini masih bisa ditingkatkan lagi dengan mengembangkan objek wisata budaya. Salah satu objek wisata budaya yang sudah cukup dikenal adalah wisata ziarah makam Arya Wangsa Goparana. Tokoh ini dipercaya sebagai putra Sunan Wanaperi, raja Kerajaan Talaga, yang menjadi penyebar Islam di Sagalaherang. Makam Arya Wangsa Goparana terdapat di Blok Karang Nangka Beurit, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang (Munandar, 2007: 107 – 109; Kusma 2007: 21 – 22).
Selain makam Arya Wangsa Goparana, beberapa objek arkeologi telah ditemukan di wilayah Sagalaherang. N.J. Krom dalam Rapporten van de Oudheidkundigen Dienst in Nederlandsch-Indie 1914 mencatat adanya tinggalan arkeologis antara lain berupa mangkuk, piring, pinggan, dan baki perunggu yang ditemukan di Cijengkol. Di Desa Batu Kapur pernah juga ditemukan benda arkeologis berupa arca Maitreya dari perak. Di Sindangsari pernah ditemukan senjata upacara dari perunggu (Krom, 1915: 36 – 37). Di Museum Sri Baduga Bandung terdapat koleksi arca nandi berasal dari Dusun Selaawi, Desa Cipancar, Kecamatan Sagalaherang. Pada bulan Oktober 2006 yang lalu t elah ditemukan benda perunggu yang sangat langka. Benda itu ditemukan di Kampung Tangkil, Desa Cintamekar, Kecamatan Sagalaherang. Sebelumnya, benda sejenis ini ditemukan hanya dua, yaitu di Kerinci dan di Madura. Bejana perunggu berbentuk bulat panjang seperti periuk berleher panjang tetapi tipis. Di bagian tepi terdapat tonjolan yang di tengahnya berlobang, mungkin sebagai tempat tali untuk mengikat sebagaimana tempat ikan dari anyaman bambu yang diikatkan di pinggang (Munandar, 2007: 104; Kusma 2007: 10).
Banyaknya data arkeologis yang ditemukan di wilayah Subang selatan, menunjukkan bahwa wilayah tersebut menyimpan informasi sejarah budaya yang sangat menarik untuk diketahui. Keberadaan benda-benda tersebut mungkin ada kaitannya dengan situs Talun di Desa Talagasari yang juga termasuk di wi layah Kecamatan Sagalaherang. Situs Talun dan data pendukung yang menyediakan informasi masa lampau daerah Sagalaherang ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata khususnya wisata budaya di wilayah tersebut. Agar hasilnya dapat maksimal maka perlu strategi pengembangan melalui analisis potensi dan masalah yang ada.

Konsep Dasar Pengembangan Wisata
Peluang pengembangan wisata di Kampung Talun pada umumnya berbasis pada wisata terpadu dengan memanfaatkan tinggalan budaya dan potensi alam. Budaya dan alam merupakan dua hal yang selalu mengusik rasa keingintahuan manusia. Rasa ingin tahu ini mendorong seseorang untuk mengadakan perjalanan (Pendit, 1994: 217 – 218). Perjalanan yang dilakukan seseorang apabila tidak disertai dengan perasaan ingin tahu maka akan tidak memberi arti kepada dirinya sendiri. Pada hakekatnya perjalanan adalah alat untuk mencapai emansipasi diri, intelegensia, dan jiwa pada seseorang. Emansipasi pribadi yang menyangkut tiga hal itu lazim disebut personal culture atau subjective culture. Personal culture dihasilkan dari dan oleh pengetahuan serta pengalamannya dalam melakukan perjalanan. Pemikiran inilah yang melandasi pengembangan ke pariwisataan yaitu bertujuan untuk peningkatan emansipasi wisatawan, sehingga wisatawan harus mendapatkan gambaran yang baik dan lengkap tentang apa yang dilihat, dikunjungi, dan dinikmatinya untuk mencapai emansipasi diri.
Ada beberapa hal yang ingin diketahui wisatawan. Berdasarkan hasil pooling yang dilakukan Pacific Area Travel Association (PATA) terhadap wisatawan Amerika Utara menunjukkan sektor kebudayaan merupakan yang paling ingin diketahui. Lebih dari setengah wisatawan yang mengadakan kunjungan ke Asia dan kawasan Pacific tertarik pada pengetahuan tentang adat istiadat, kesenian, sejarah, bangunan kuna, dan peninggalan-peninggalan purbakala lain (Pendit, 1994: 219). Keingintahuan manusia terhadap peninggalan purbakal a memang sangat beralasan. Pada peninggalan purbakala terdapat informasi mengenai identitas budaya. Suatu unsur penting identitas budaya adalah kesadaran sejarah yang dimiliki bersama suatu bangsa. Kesadaran sejarah itu akan membawakan ingatan akan asal-usul budaya, peristiwa yang telah dialami, dan harapan di masa depan (Sedyawati, 1992/1993: 23). Oleh karena itu pengetahuan tentang masa lampau sangat menjadi kebutuhan manusia berbudaya, sehingga mengetahui masa lampau merupakan salah satu hak asasi manusia yang dalam (Mc Gimsey, 1972: 5). Berdasarkan pemikiran tersebut, konsep pengembangan pariwisata sangat perlu menyertakan sektor budaya, demikian juga dalam konsep pengembangan pariwisata di situs Talun.


Lokasi situs Talun
(modifikasi dari peta Provinsi Jawa Barat.
Penerbit: C.V. Indo Prima Sarana, Surabaya, tanpa tahun)

Objek Arkeologis di Situs Talun
Kampung Talun di mana terdapat situs Talun berada agak jauh dari jalan utama. Lokasi ini dapat ditempuh dari kota Subang melalui jalan raya arah Bandung, hingga Jalancagak. Dari sini kemudian melalui jalan alternatif menuju Wanayasa d engan melewati Sagalaherang. Pada perkebunan teh di sebelah barat Sagalaherang, selanjutnya ke arah utara dengan melewati jalan desa yang sudah beraspal hingga Kampung Talun.
Situs Talun berada pada suatu dataran bergelombang dengan ketinggian antara 200-650 m dari permukaan laut. Situs berada di ujung selatan kampung, atausekitar 200 m di sebelah barat jalan desa, tepatnya pada posisi 06º 38' 02,3" LS dan 107º 37' 32,7" BT dengan ketinggian lokasi sekitar 454 m dpl. Secara Geografis kawasan Kampung Talun dikelilingi oleh beberapa bukit (pasir), yaitu di sebelah tenggara kampung terdapat Pasir Cibadakpasea (475 m), dan di sebelah timur laut terdapat Pasir Nyomot (640 m).
Situs Talun pertama kali mendapat perhatian dunia arkeologi pada sekitar bulan November 1993. Penelitian secara sistematis baru dilaksanakan pada tahun 2006 oleh Balai Arkeologi Band ung dan pada tahun 2007 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang. Rangkaian penelitian ini merupakan suatu perhatian terhadap aktivitas kelompok masyarakat yang menaruh perhatian pada peninggalan purbakala dan melakukan penggalian di situs tersebut. Penggalian itu telah menampakkan struktur bata membujur arah utara-selatan terdiri dua lajur sepanjang 6,80 m. Ujung utara dan selatan merupakan bagian sudut yang bersambung dengan struktur melintang arah timur-barat. Struktur melintang di bagian utara dan selatan masing-masing juga terdiri dua lajur. Pada struktur bagian utara terlihat terdiri lima lapis bata, sedang bagian selatan belum seluruhnya terlihat.
Penelitian yang dilakukan Balar Bandung dalam bentuk ekskavasi dengan mengacu pada struktur bata yang telah tersingkap. Ekskavasi dilakukan di sebelah timur st ruktur bata, hingga mencapai kedalaman sekitar 1,5 m. Hasil ekskavasi telah menampakkan sisa struktur bata pada kedalaman 1,30 m terdiri dua unit. Unit pertama berada di sisi barat merupakan fondasi (batur) bangunan berdenah bujur sangkar dengan ukuran 7 x 7 m dengan struktur lantainya. Unit kedua ditemukan di sebelah timur unit pertama berupa struktur bata rolak yang belum ditampakkan secara keseluruhan.



Struktur bata yang ditemukan pada ekskavasi tahun 2006
(Dok. Balai Arkeologi Bandung)



Struktur lantai yang terlihat jelas terdiri tiga lapis. Lapi san paling atas, bata disusunan memanjang barat-timur, lapisan di bawahnya disusun memanjang utara-selatan, dan lapisan bata paling bawah disusun memanjang barat-timur. Teknik penyusunan bata tidak terlihat menggunakan lapisan perekat. Jarak antar bata (nat) sangat sempit. Perekat antar bata diperkirakan berupa tanah liat halus. Permukaan bata dibuat secara halus sehingga memungkinkan penyusunan secara sempurna. Struktur bata dalam posisi tegak (rolak) juga disusun dengan jarak sangat sempit. Lapisan perekat antar bata tidak terlihat secara tegas.
Selain struktur bata juga ditemukan artefak penting lain berupa fragmen keramik putih biru yang ditemukan di bawah konsentrasi fragmen bata pada kedalaman sekitar 60 cm. Fragmentersebut merupakan pecahan mangkuk dari Cina masa dinasti Ming (abad ke-14 – 17). Fragmen keramik lainnya ditemukan pada kedalaman 77 cm, yang merupakan fragmen bagian badan berwarna putih. Fragmen keramik ini berasal dari Cina masa dinasti T'ang (abad ke-7 – 10) dari bentuk buli-buli (Saptono, 2007: 20 – 23).

Sturktur bata sisi selatan yang ditemukan pada ekskavasi tahun 2007
(Dok. Nanang Saptono)


Penelitian 2007 oleh Disbudpar Kabupaten Subang pada dasarnya melanjutkan hasil penelitian Balar Bandung. Penelitian dalam bentuk ekskavasi ini dilakukan dalam upaya menampakkan struktur bata rolak yang telah tersingkap pada waktu penelitian 2006. Secara umum ekskavasi 2007 berhasil menampakkan struktur bata sisi timur dan selatan (Tim Penelitian, 2007). Struktur bata sisi timur berupa susunan bata rolak terdiri dua lajur dalam orientasi utara – selatan. Bata disusun tanpa menggunakan lapisan spesi, namun di antara bata terdapat celah tipis. Kondisi demikian memungkinkan penggunaan lapisan perekat seperti misalnya tanah liat. Ujung selatan struktur tersebut bertemu dengan struktur sisi selatan yang berorientasi timur – barat. Bagian sisi ini susunan bata terdiri tiga lajur dengan orientasi timur – barat agak miring ke arah utara. Ujung barat struktur bata tersebut terputus dengan demikian belum dapat dipastikan bahwa struktur berakhir pada titik tersebut. Dengan memperbandingkan jarak antara struktur lantai hasil ekskavasi Balar Bandung 2006 terhadap sudut tenggara struktur, dapat diduga bahwa ujung barat sisi selatan bangunan yang juga merupakan sudut baratdaya berada di titik tersebut.
Ekskavasi 2007 juga menemukan fra gmen keramik asing bagian tepian dari bentuk mangkuk. Secara utuh, diameter mangkuk 21 cm. Ciri fisik yang terlihat terbuat dari bahan stoneware. Hiasan berwarna hitam di bawah glasir. Motif hias berupa garis-garis sejajar membentuk pola tumpal dan floral. Ciri semacam ini menunjukkan berasal dari Sukotai, Thailand. Keramik demikian diproduksi pada sekitar abad ke-14 – 15 M (Adhyatman, 1990: 75).
Struktur bata yang terdapat di situs Talun, secara keseluruhan terdiri dua jenis. Penelitian 2006 menemukan struktur lantai, demikian juga struktur yang tersingkap akibat aktivitas penggalian masyarakat juga dapat diduga sebagai lantai. Pada penelitian 2007 telah ditemukan struktur bata dalam susunan rolak berada di sebelah selatan struktur lantai. Struktur bata dalam susunan rolak tersebut merupakan sisi selatan dan timur bangunan. Sementara ini sisi barat dan utara belum ditemukan. Memperhatikan kondisi lahan di sekitar temuan, kemungkinan besar struktur sisi barat dan utara sudah rusak total.
Bentuk bangunan secara utuh belum dapat digambarkan. Berdasarkan data yang sudah ada, terlihat adanya struktur lantai berukuran sekitar 7 x 7 m dikelilingi struktur dalam susunan rolak. Biasanya struktur rolak diterapkan pada bagian fondasi bangunan. Lebar susunan yang mencapai lebih dari 60 cm meragukan bahwa bagian tersebut merupakan fondasi. Kemungkinan bagian susunan bata rolak adalah semacam jalan yang mengelilingi ruangan berlantai bata, atau batas luar ruangan berlantai bata. Secara keseluruhan unit bangunan tersebut berukuran sekitar 13 x 13 m. Mengingat bata yang ditemukan dalam jumlah yang sedikit, dapat diduga bagian atas bangunan (tubuh dan atap) terbuat dari bahan yang mudah rusak (kayu). Bentuk bangunan mungkin merupakan semacam pendapa terbuka tanpa dinding. Bangunan dengan bentuk semacam ini misalnya terdapat di komplek Siti Hinggil Keraton Kasepuhan, Cirebon. Di kompleks tersebut terdapat bangunan yang disebut Semar Kinandu. Bangunan ini terbuka tanpa dinding dengan fondasi ditinggikan. Atap empat persegi pada puncaknya berbentuk limas. Atap disangga empat tiang. Fungsi bangunan sebagai tempat penghulu keraton jika ada audiensi di Siti Hinggil (Ambary, 1982: 77; Nur, 2006: 7).

Potensi dan Permasalahan Situs Talun
Situs Talun merupakan objek arkeologi yang sangat langka yang ditemukan di Subang selatan. Kawasan Subang selatan selama ini banyak mempunyai objek wisata khususnya wisata alam dan wisata agro. Situs Talun mungkin dapat dikembangkan sebagai objek wisata khususnya wisata budaya. Untuk mengetahui potensi yang disandang situs tersebut perlu dilakukan analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) terhadap situs Talun. Model analisis SWOT pernah diujicobakan Muhammad Chawari terhadap pemanfaatan bangunan tradisional Jawa di Kampung Kauman, Yo gyakarta bagi pengembangan pariwisata (Chawari, 2004: 112 – 127). Analisis SWOT mengkaji potensi berdasarkan dua faktor utama yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi keluaran kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan faktor eksternal meliputi peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisis SWOT dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang kemampuan objek dalam rangka pengembangan kepariwisataan. Melalui analisis ini akan dihasilkan skenario pengembangan pariwisata di situs Talun.



Telaga di Kampung Talun. Potensi wisata yang belum dikembangkan

(Dok. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang)



Kekuatan (strength) yang disandang situs Talun diantaranya adalah objek tinggalan berupa struktur bata yang ada hubungannya dengan sejarah Kerajaan Taruma atau Kerajaan Sunda. Informasi tentang masa lampau ini ditunjang pula dengan beberapa tinggalan yang pernah ditemukan di wilayah itu, dengan demikian situs Talun akan dapat memberikan banyak informasi tentang masa lampau Jawa Barat khususnya Subang. Selain itu posisi situs yang berada di pinggir jalan juga merupakan faktor positif bagi situs Talun. Akses menuju situs Talun sangat mudah ditempuh dari Kota Subang. Kondisi jalan pada saat ini sudah beraspal meskipun belum berkualitas hotmix. Prasarana transportasi ini akan memudahkan orang untuk mengunjunginya. Daya tarik daerah juga didukung adanya telaga yang dijadikan ikon nama desa yaitu Talagasari. Di talaga ini pada waktu-waktu tertentu diadakan wisata hiburan khususnya memancing. Kaitannya dengan daya tarik kunjungan juga ada dua lokasi makam yang dikeramatkan yaitu Sanghyang Teteg yang berada di tepi telaga dan makam Ratna Inten Sari.
Kelemahan (weaknesses) situs Talun yaitu objek utama belum dapat dinikmati. Struktur bata yang dapat dijadikan andalan objek masih dalam tahap penelitian. Informasi akademik tentang masa lampau yang disandang situs Talun masih sebatas pada kalangan tertentu terutama para pendidik dan peneliti. Publikasi yang sudah dilakukan belum menyentuh masyarakat luas, meskipun bagi masyarakat Subang sendiri situs Talun sudah cukup didengar, dikenal, dan diketahui. Daya tarik wisata pendukung seperti wisata hiburan memancing belum dikelola serta diselenggarakan secara rutin dan sering.
Peluang (opportunities) pengembangan situs menjadi objek wisata sangat besar. Kawasan Subang selatan merupakan daerah tujuan wisata khususnya wisata alam dan wisata agro. Promosi wisata ke situs Talun dapat dengan mudah disertakan pada promosi wisata yang sudah ada. Pengembangan situs Talun sendiri sebaiknya dikemas menjadi satu paket dengan objek wisata yang ada. Dalam hal ini wisata di talaga dan beberapa tempat ziarah. Dengan demikian paket wisata yang ada meliputi wisata budaya, wisata alam, wisata agro, dan wisata hiburan.
Ancaman (threats) yang dihadapi pengembangan objek dapat dikatakan relatif kecil. Objek yang ada me rupakan aset desa yang secara kecil-kecilan sudah dikelola. Kecuali lahan situs Talun masih merupakan milik penduduk setempat.
Kajian potensi dan permasalahan situs Talun melalui paparan analisis SWOT tersebut dapat disusun beberapa skenario sebagaimana matriks berikut.



Strength
Weaknesess
Opportunities
pengembangan
konsolidasi internal
Threats
pengembangan program
introspeksi

Apabila kekuatan (S) dipertemukan dengan peluang (O) yang terlihat adalah skenario pengembangan, maka objek wisata di Talun berpeluang untuk dikembangkan dan dimasyarakatkan karena lokasinya dapat dijangkau. Pengembangan ini tentunya harus disertai pula dengan konsolidasi internal. Skenario konsolidasi internal ini diperoleh dengan jalan memperhatikan kelemahan (W) yang dipertemukan dengan peluang (O). Memperhatikan hal ini perlu dilakukan persiapan pengembangan antara lain melalui pengungkapan struktur bata secara lebih dalam lagi dan perencanaan event atraksi budaya yang dapat diselenggarakan. Selain itu faktor aksesbiltas juga perlu diperhatikan dengan jalan peningkatan mutu prasarana transportasi. Dengan demikian paket wisata yang ditawarkan akan lebih lengkap dan dapat dengan mudah dinikmati semua lapisan masyarakat. Kekuatan (S) yang ada bila dipertemukan dengan ancaman (T) akan muncul skenario penguatan pengembangan program. Salah satu penyelesaian masalah yang dihadapi situs Talun dalam skenario penguatan adalah dilakukannya pengalihan hak atas lahan dari masyarakat menjadi milik negara. Skenario selanjutnya adalah dengan memperhatikan kelemahan (W) yang dipertemukan dengan ancaman (T). Skenario ini akan melahirkan introspeksi untuk konsolidasi terhadap kebijakan program yang mendesak diwujudkan.

Kristalisasi Gagasan Pengembangan
Kawasan situs Talun mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Potensi yang dimiliki berupa tinggalan arkeologi yang berkaitan dengan sejarah Kerajaan Taruma dan Kerajaan Sunda, makam keramat, serta kondisi alam terutama telaga. Potensi yang ada tersebut agar mempunyai nilai lebih perlu dilakukan beberapa peningkatan melalui penelitian, pengkajian, dan penataan terhadap tinggalan y ang ada serta peningkatan penyelenggaraan event wisata yang dengan memanfaatkan kondisi alam yaitu telaga. Dalam hal peningkatan mutu tinggalan arkeologi terdapat kendala yang perlu diatasi yaitu masalah kepemilikan lahan. Oleh karena itu perlu pengalihan hak atas lahan. Beberapa hal tersebut, perlu dilakukan skala prioritas dalam pelaksanaannya sehingga pada akhirnya akan terwujud Kampung Talun sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Subang selatan.

Daftar Pustaka
Adhyatman, Sumarah. 1990. Antique Ceramics Found in Indonesia. Jakarta: The Ceramic Society of Indonesia.
Ambary, Hasan Muarif. 1982. Historical Monuments. Dalam Cerbon. Jakarta: Yayasan Mitra Budaya – Penerbit Sinar Harapan.
Chawari, Muhammad. 2004. Model Pemanfaatan Bangunan Tradisional Jawa Sebagai Salah Satu Objek Wisata Budaya (Kasus di Kampung Kauman Yogyakarta. Dalam Berkala Arkeologi Tahun XXIV No. 1/Mei 2004, hlm. 112 – 128.
Kabupaten Subang. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Subang
Krom, N.J. 1915. Rapporten van de Oudheidkundigen Dienst in Nederlandsch-Indie (ROD) 1914. Uitgegeven door het Bataviasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Batavia: Albrecht & Co.
Kusma, et al. 2007. Sejarah Kabupaten Subang. Subang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang.
Mc Gimsey, Charles R. 1972. Public Archaeology. New York: Seminar Press.
Munandar, Agus Aris (ed.). 2007. Profil Peninggalan Sejarah dan Purbakala di Jawa Barat Dalam Khasanah Sejarah dan Budaya. Bandung: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat.
Nur, Adin Imaduddin (peny.). 2006. Potensi Wisata Budaya Kota Cirebon. Cirebon: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon.
Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita.
Saptono, Nanang. 2007. Struktur Bata di Situs Talun: Data Permukiman di Kawasan Subang. Dalam Sumijati Atmosudiro (ed.) Selisik Masa Lalu, hlm. 17 – 26. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Sedyawati, Edi. 1992/1993. Arkeologi dan Jatidiri Bangsa. Pada Pertemuan Ilmiah Arkeologi VI, hlm. 23 – 36. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Tim Penelitian. 2007. Laporan Hasil Penelitian Situs Talun Desa Talagasari, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang.


Catatan: tulisan ini dimuat di buku berjudul "Penelitian dan Pemanfaatan Sumberdaya Budaya", hlm. 133 - 142. Editor: Dr. Supratikno Rahardjo. Penerbit: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Jawa Barat - Banten. Bandung, 2008.
Nanang Saptono
Misteri Dunia Unik Aneh
[...]

Categories: